nusakini.com--Dalam rangka persiapan kegiatan Indonesia menjadi tuan rumah International Monetary Fund - World Bank Group (IMF-WBG) Annual Meetings Tahun 2018 (AM 2018) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menginginkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara, dapat menjadi contoh yang baik bagi pembangunan dunia.

Hal ini disampaikannya pada saat konferensi pers bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Nusa Dua, Bali pada Jumat (25/08). 

“Banyak program pembangunan Indonesia yang sebetulnya sangat bisa menjadi contoh. Contoh bisa bermacam-macam (seperti) ide, cara bagaimana mendesainnya, bahkan jika ada hal-hal kurang, itu bisa dipelajari oleh negara-negara lain sehingga mereka bisa memperbaiki. (Isu-isu tersebut) apakah tentang inklusif, lingkungan, new economic activity dari mulai digital economy maupun tourism, inequality, pengentasan kemiskinan, stabilitas keuangan global, gizi dan stunting, pemberdayaan perempuan, dan reform di berbagai bidang,” paparnya. 

Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk kontribusi Indonesia dalam menyelenggarakan ketertiban dunia seperti cita-cita para pendiri bangsa. 

“Dan ini merupakan salah satu cita-cita pendiri kita sebagai bangsa untuk ikut menyelenggarakan ketertiban dunia dan ikut menyumbangkan ide-ide di dalam penyelenggaraan kehidupan internasional secara baik,” jelasnya. 

Menkeu menginginkan program Voyage to Indonesia (VTI) dapat membuat Indonesia menjadi sorotan dunia secara positif tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga isu-isu pembangunan dunia. 

“Kita di dalam program Voyage To Indonesia ini melakukan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah untuk tidak hanya untuk event pada bulan Oktober itu saja. Tapi kita ingin memaksimalkan fokus dari seluruh dunia ke Indonesia terhadap tidak hanya perekonomian Indonesia tapi juga isu-isu yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia dan pembangunan negara-negara lain di dunia,” ungkapnya. 

Selain itu, ia juga berharap VTI yang terdiri dari rangkaian program seminar dan eksibisi dapat diambil manfaatnya yang berkaitan dengan agenda pembangunan Indonesia seperti reformasi pajak. 

“Sehingga yang disebut Voyage To Indonesia itu adalah series kegiatan seminar, exhibition, bahkan pertandingan penulisan mengenai topik yang masuk ke dalam IMF-World Bank untuk siswa dan mahasiswa juga workshop dan public discussion. Salah satunya kegiatan seminar International Tax Conference dengan IMF dan forum investasi di bidang infrastruktur. Ini kebetulan beberapa topik yang erat dengan agenda pembangunan kita,” terangnya.(p/ab)